Akhir Penantian

Kau tlah menemukan Pasangan Sejati
Sebuah pertemuan atas Ijin illahi
Tetap saling Menjaga hati
Bersama Bangun wujudkan Mimpi
Melengkapi rasa yang disebut itu Cinta
mengarungi Bahtera bersama selamanya
kurang lebih saling Menerima
Maka bahagia akan Tercipta
Jalan Masih panjang
Laluilah dengan lapang
Doaku untuk kalian
Yang terbaik Semoga tuhan Berikan

Bahagiaku

Tawamu adalah bahagiaku
Senyummu tergambar jelas dimataku
Melukis rasa dalam hati
Dan kusimpan abadi dalam memori
Dalam diam terus kuperhatikan
Setiap tingkahmu yang membuat duniaku teralihkan
Ku ingin katakan sejujurnya
Tapi entah mengapa mulutku tak mampu tuk berbicara
Ketuk hati terus berderu
Ingin berkata aku sayang padamu
Aku sangat rindu
Dari dulu yang tak pernah bersapa denganmu
Dan sore itu seperti mimpi yang indah

Bidadari mawar

senyummu indah

bagai mawar yang  merekah

sinar matamu bening nan ayu

menggetarkan jiwa dalam kalbu

menyentuh rasa tak terhingga

kata hati itu cinta

debar jantung begitu cepat

nafas panjang yang melambat

duniaku tertuju padamu

dalam waktu yang berlalu

tersemyumlah lagi

pintaku dalam hati

sekarang aku tau apa itu bidadari
tepat didepanku ia berdiri

Menghilang

perlahan mulai menghilang
kini tak ku lihat lagi
senyum manis yang mengembang
kata ucap dalam sayang
jika pergi, bawalah semua memori ini
jangan lagi kau kembali
seribu panah yang menghujam jantung
tertahan perih yang tak berujung
sesak dan sakit dada ini
begitu susah tuk diobati
masa terus berjalan
hingga tak kuat aku menahan
butir doa ku panjatkan
untukmu yang berbeda jalan
semoga berbahagia selalu
terimakasih untuk masa lalu
tuhan tuntunlah aku
untuk menjemput bidadariku
yang telah tertulis olehMu
aku percaya akan semua itu
adalah baik untuk diriku
Bismillah..

Kata Kasih

tulislah namaku dengan tinta abadi dihatimu

simpanlah wajahku dalam memori kekalmu

langkahku hanya tertuju padamu

pandanganku buta..

hanya mengikuti hati.. 

hati yang menuntunku padamu

senyum simpul yang melintas

memberi rasa tanpa batas

si paras yang laras

melangkah anggun tanpa alas

mengambil air tuk bersuci

dan kembali berhadap illahi

melekat erat dalam ingat

waktu sore di surau itu

kala pertama aku melihatmu.

Rindu

Berjalan membawa rindu
katamu tunggu aku
dan kini sewindu menyapaku
dia bilang bersabarlah.
sepotong kabarmu belum menghampiriku
sibukmu mengejar mimpi
hanya doaku mengiringi
kapan pulang?
hati terus bertanya kepadaku
tanpa aku bisa menjawabnya
ku tunggu kau di persimpangan jalan itu
saat dulu aku mengantarmu
tak peduli apakah kau masih ingat atau tidak
setidaknya berilah jawaban untuk hati
hati yang selalu bertanya padaku sampai saat ini
hati yang masih menyimpan janjimu dulu

masihkah sama

Aku tak tau apakah kau masih mengenalku
untaian waktu yang berlalu
memisah raga dalam cengkrama
apakah kau masih seperti dulu?
apa masih ada senyum yang kau lukis disetip hari?
senyum yang kulihat dulu
yang membuatku jatuh berkali kali
jangan kau hapus lukisan itu
jangan,,biarlah seperti itu
masih ku ingat semua
memori singkat yang kau tulis
dalam harap doa ku tersirat
untukmu yang terpisah sekat
dan jika garis ini bertemu
izinkan aku untuk menyambungnya